Selasa, 02 November 2010

Pastor dan burung

Seorang pastor, karena punya banyak waktu senggang, hobinya memelihara burung disalurkan. Ada banyak burung yang dipeliharanya.

Pada suatu pagi, ternyata seluruh burung peliharaannya hilang semua. Merasa ulah si maling udah keterlaluan, si pastor berencana akan membawa masalah ini di kotbah minggu.

Pas kebaktian minggu, setelah berkotbah panjang lebar soal moral dengan penekanan pada perintah “jangan mencuri”

Si pastor bertanya “siapa yang punya burung?”
Seluruh jemaat laki laki segera berdiri.

Menyadari kesalahannya dalam cara bertanya si pastor buru-buru berkata “bukan itu maksud saya” dan dilanjutkan dengan pertanyaan “maksud saya adalah, siapa yang pernah lihat burung?”
Seluruh jemaat wanita berdiri.

Karena si pastor sadar pertanyaannya makin tidak pas, dengan muka merah dia berkata lagi “maaf, bukan itu maksud pertanyaan saya” dan dilanjutkan “maksud saya adalah siapa yang pernah lihat burung bukan miliknya”
Separuh jemaat wanita berdiri.

Muka si pastor makin merah, dan juga makin gugup, segera berkata lagi “maaf sekali lagi, bukan ke arah situ pertanyaan saya, maksud saya adalah, siapa yang pernah lihat burung saya?”
Segera saja semua anak altar berdiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar